Remaja hamil yang rentan bertemu dengan dokter dan perawat cabul, payudara alaminya dan pantatnya diraba kasar sebelum ditembus. Kamera menangkap setiap detail intim dari pertemuan traumatis ini.
Remaja hamil yang rentan bertemu dengan dokter dan perawat cabul, payudara alaminya dan pantatnya diraba kasar sebelum ditembus. Kamera menangkap setiap detail intim dari pertemuan traumatis ini.
Seorang wanita muda, bahkan belum cukup umur untuk memilih, menemukan dirinya di tempat tidur rumah sakit, perutnya membengkak dengan kelahiran yang akan datang. Dokter, pernah penuh perhatian, tiba untuk memeriksanya, stetoskopnya menggantung di lehernya. Tapi saat dia semakin dekat, niatnya menjadi jelas. Dia tidak hanya di sini untuk memeriksa alat vitalnya, dia di sini untuk memberinya sedikit perhatian ekstra.Suster itu, selalu waspada, melangkah menjauh, membiarkan dokter berjalan bersama wanita muda itu. Dia mulai dengan mencumbui payudaranya yang cukup besar, tangannya berkeliaran di atas tubuhnya sampai mereka menemukan jalan ke pantatnya. Dia meraih kakinya, dia menancapkan penisnya ke dalam lubangnya yang menunggu. Dia menyetubuhinya dengan keras, sodokannya dalam-dalam dan bertenaga, tangannya tetap membelai-belai buah dadanya.Dia meregangkan liangnya yang sempit, kontolnya memenuhi dirinya.Dia tidak berhenti sampai disitu, dia bergerak ke memeknya, menyetubuhi juga, nafsunya padanya tak terpuaskan.Dia terus menyetubuhkannya, tubuhnya bergerak-gerak dalam irama kenikmatan dan rasa sakit.Klimaksnya datang, beban panasnya memenuhi dirinya, kata-katanya menggema di telinganya, "Breed me, Dokter".
Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | 汉语 | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Türkçe | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Српски | English | Slovenčina | ह िन ्द ी | Português | Ελληνικά | Nederlands | Slovenščina | Bahasa Indonesia | Italiano