Dia seorang voyeur yang suka menontonku, dan aku setuju dengan itu. Tapi ketika dia memuncratkan sperma di wajahku, aku dikirim ke taman untuk bersih-bersih di luar ruangan yang panas.
Dia seorang voyeur yang suka menontonku, dan aku setuju dengan itu. Tapi ketika dia memuncratkan sperma di wajahku, aku dikirim ke taman untuk bersih-bersih di luar ruangan yang panas.
Dalam panasnya momen, kekasihku klimaks melukis wajahku dengan beban panasnya.Terkejut dengan intensitas pengalaman itu, tiba-tiba dia mengirimku ke taman, meninggalkanku untuk membersihkan bukti pertemuan intim kami.Udara luar yang sejuk menerpa kulitku, kontras dengan kehangatan pelepasannya.Kepergiannya yang tiba-tiba adalah kejutan, tetapi aku mengerti kebutuhannya akan privasi.Desiran suasana publik hanya menambah kegembiraan, membuat pertemuan kami semakin menggembirakan.Saat aku berdiri di taman, aku tidak bisa menahan diri untuk merasakan rasa senang nakal, mengetahui bahwa kami baru saja berbagi momen penuh gairah di tempat terbuka.Rasa esensinya terasa di bibirku, pengingatan dan sedikit pun mengingatkan kita akan pertemuan yang lebih liar.Ini adalah momen murni dan murni untuk memuaskan hasrat, hasrat murni dan hasrat murniku yang tersisa untuk satu momen yang lebih bergairah dan memuaskan.
Magyar | Bahasa Indonesia | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語 | Suomi | Dansk | ह िन ्द ी | Čeština | 汉语 | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Türkçe | English | Italiano | Ελληνικά